Saturday, October 3, 2009

PENDIDIKAN INKLUSIF

Pendidikan Inklusif merupakan layanan pendidikan yang berupaya untuk memenuhi kebutuhan, baik permanen maupun sementara, semua siswa sesuai dengan kondisi masing-masing siswa, yang melibatkan berbagai pihak. Jadi kata kunci yang bisa dipahami yaitu bahwa:
1. Layanan pendidikan untuk semua.
2. Pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan siswa.
3. Melibatkan berbagai pihak.
Layanan pendidikan inklusif dan ramah terhadap lingkungan seyogyanya dipandang sebagai:
1. Sebuah pendekatan terhadap peningkatan kualitas sekolah secara menyeluruh yang akan
menjamin bahwa strategi nasional untuk " pendidikan untuk semua " adalah benar-benar untuk
semua.
2. Sebuah cara untuk menjamin bahwa semua anak memperoleh pendidikan dan pemeliharaan
yang berkualitas didalam komunitas tempat tinggalnya sebagai bagian dari perkembangan diri
anak, program pra-sekolah, pendidikan dasar dan menengah, terutama mereka yang saat ini
masih belum diberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan disekolah umum atau masih
rentan terhadap marginalisasi dan eksklusi.

3. Sebua kontribusi terhadap pengembangan masyarakat yang mengargai dan menghormati
perbedaan individu semua warga.

Perbedaan Integrasi dan Inklusi.
Integrasi : anak dimasukkan di sekolah reguler ( bersama anak normal lain.
Inklusi(f) : anak dimasukkan disekolah reguler tapi mendapat layanan yang sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan siswa.
Keuntungan pendidikan inklusif bagi guru yaitu guru dapat belajar tentang:
1. karakteristik siswa
2. metode / strategi pembelajaran yang sesuai bagi anak ( siswa )

Mengapa tutor sebaya lebih efektif daripada guru?
Karena kemungkinan anak takut dengan guru.
Maka belajar disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari anak, dan anak bertanggungjawab atas pembelajarannya.

Pendidikan Inklusif sebagai alternatif dalam hal:
1. perluasan akses pemerataan
2. peningkatan mutu pendidikan.

Yang menjadi permasalahan adalah: apakah siswa sudah diberikan layanan sesuai dengan keadaan, karakteristik dan kemampuan siswa, terutama ABK ( anak berkebutuhan khusus / children with special needs), yaitu anak yang secara fisik / sensorik, intelektual, sosial, emosional, dan / atau kemampuan berkomunikasinya menyimpang dari kriteria secara normal yang dimaksud , menurut fakta berikut:
1. A : Tuna netra 6. F : Tuna wicara 11. K : Kesulitan belajar
2. B : Tuna rungu 7. G : Tuna ganda 12. L : Lambat belajar
3. C : Tuna grahita 8. H : HIV / AIDS 13. M : Autis
4. D : Tuna daksa 9. I : gifted 14. N : Korban penyalah ganaan narkoba
5. E : Tuna laras 10. J : talented 15. O : Indigo

note
:
gifted = superior dan genius
talented = berbakat - bakat khusus
indigo = dapat meramalkan hal-al yang akan terjadi disuatu saat dan kejadian-kejadian
tersebut dapat dianalisa.

KTSP seharusnya merupakan kurikulam yang menyesuaikan keadaan siswanya, bukan siswa yang menyesuaikan kurikulum. Guru seharusnya tahu kapan melaksanakan pembelajaran klasikal, kelompok, individual dsb. sesuai dengan anak berkebutuhan khusus (ABK).
'ABK' dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Kelainan Intelektual:
a. tuna grahita ( intellectual disability)
b. lantip-berbakat ( gifted and talented)
2. Gangguan Sensoris:
a. tuna netra
b. tuna rungu
3. Gangguan fisik:
a. epilepsi
b. cerebral palsy
4. Gangguan komunikasi:
a. kesulitan belajar ( learning disability)
b. bicara dan bahasa
c. austik
5. Gangguan perilaku;
a. gangguan emosional
b. gangguan perilaku sosial
6. Kelainan jamak: tuna ganda
7. Gangguan penyakit kronis.

Mudah-mudahan tulisan ini berguna bagi guru, masyarakat, dan pendidikan pada umumnya.

No comments:

Post a Comment